Wednesday, November 23, 2011

Seri: Perjalananku 1

Sudah lama saya tidak menulis, karena saya tidak tahu apa yang harus ditulis. Kemudian seorang kawan menganjurkan kepada saya untuk menulis mengenai tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Saya piker itu saran yang baik. Maka sekarang saya mencoba untuk menulis mengenai tempa-tempat tersebut.Pernah saya menulis tentang perjalanan saya, tetapi tidak (belum) saya publikasikan. Disitu saya mengatakan bahwa perjalanan hidup saya bisa saya bilang bermula dari keterlibatan saya di dunia kemanusiaan,  pada saat dimana saya mulai menginjakkan kaki saya di bumi Rencong Aceh dan mulai menemukan sahabat-sahabat  yang mempunyai wawasan yang sangat luas.
Dari situ pula saya mulai berkesempatan dapat mengunjungi beberapa negara, walaupun sebelumnya saya sudah pernah beberapa kali mengunjungi negara-negara tetangga tetapi saat itu saya merasakan perbedaan yang sangat signifikan (saya tidak perlu menyebutkan alasannya disini).
Negara yang saya kunjungi saat itu untuk pertama kalinya adalah Jerman, sebuah negara besar dengan tingkat kedisiplinan yang sangat tinggi. Kota Berlin dan Hamburg menjadi dua kota yang saya lawati. Pernah dimasa SMP saya mendengar sebuah lagu Jerman yang dibawakan Peter Maffay dan liriknya saya hapal di luar kepala, walau (waktu itu) saya tidak mengerti arti dari liriknya dan pada saat di bangku SD, diterangkan bahwa tembakau Indonesia menjadi mutiara di kot Bremen. Dan juga saya sempat mengunjungi Barcelona (Spanyol).
Berlin sebuat kota yang besar, yang pada awalnya terpecah menjadi dua dikarenakan dimiliki oleh dua negara pada saat itu, Jerman Barat dan Jerman Timur, yang dipisah oleh sebuah tembok panjang yang terkenal, yaitu Tembok Berlin.
Ketika saya mengunjungi Berlin di tahun 2007, tentu saja Berlin ataupun Jerman sudah menjadi satu negara dan Tembok Berlin pun sudah tidak berada di tengah-tengah kota, hanya di pinggir kota Berlin masih tersisa beberapa meter dan di tengah kota seperti Potsdamer Platz (http://maps.google.com/maps?um=1&ie=UTF8&q=potsdamer+platz+berlin&fb=1&gl=me&hq=potsdamer+platz&hnear=0x47a84e373f035901:0x42120465b5e3b70,Berlin,+Germany&sa=X&ei=wgrMTq3xK4_E4gTr360-&ved=0CCUQyBM), ada beberapa keeping tembok yang sekarang menjadi monument. Saat itu saya sempat menyentuh monument Tembok Berlin dan pada saat itu pula saya menjadi sangat emosional dan sempat meneteskan air mata, saya memikirkan sudah berapa jiwa yang hilang, sudah berapa suami yang meninggalkan istri dan anak-anaknya begitu pula sebaliknya.

Reichstag

Seperti yang sudah saya sebutkan bahwa Jerman adalah Negara dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi, maka segala sesuatunya diatur dengan sangat rapi dan tertib. Jadwal transportasi yang tepat, kedisplinan berkendara dan pejalan kaki. Terkadang hal tersebut membuat saya takut untuk melakukan sesuatu yang dibilang wajar apabila dilakukan di Indonesia.
Walaupun kebanyakan orang bilang tidak ada yang sempurna di dunia ini, sisi negatif dari negara Jerman sangatlah kecil apabila dibandingkan dengan negara-negara berkembang.
Walaupun pernah terpecah menjadi dua, hal ini tidak menyebabkan perkebangan di bagian Timur kota Berlin menjadi terbelakan dibandingkan bagian Barat, lihat saja di derah Frederich Strasse, banyak toko-toko dengan merek terkenal  yang tidak kalah dengan Kudam di bagian Barat, ada Alexanderplatz 


yang juga menjadi tempat pertemuan orang-orang di Berlin.

Ada satu hal pula yang sangat menakjubkan bagi saya, bahwa Berlin mempunyai taman kota yang cukup luas yang disebut Tiergarten 


dan beberapa taman-taman lainnya, baik dibagian Barat maupun di bagian Timur kota Berlin.
Jermanpun dikenal sebagai negara yang demokratis, ini diperlihatkan dari gedung parlemen, Reichstag


yang beratapkan kaca tembus pandang yang menandakan bahwa kegiatan di dalam parlemen sangatlah transparansi dan tidak ada yang ditutup-tutupi.

Dikarenakan Berlin adalah sebuat kota besar, maka tidak heran banyak orang-orang asing atau pendatang yang tinggal disana, baik yang sudah menjadi generasi kedua ataupun yang baru. Sehingga memunculkan beragam budaya dan kultur, terutama dalam hal kuliner. Bisa ditemukan restoran Asia (dari Jepang, Thailand, Vietnam hingga Indonesia) pun ada juga restoran-restoran dari berbagai negara di Eropa dan Timur Tengah.



Potsdamer Platz



Sony Center














                                                                
                                                                                                                      Stasiun Kereta Api

Sayapun berkesempatan mendatangi sebuah kota pelabuhan di Jerman, yakni Hamburg, kota terbesar kedua di Jerman yang terkenal dengan danaunya Alster 


                                                                                                                                       Balai Kota Hamburg
Tidak banyak yang saya kunjungi di Hamburg karena keterbatasan waktu, jadi saya hanya berkeliling di sekitar danau dan sekitar pelabuhan.
Kemudian saya mengunjungi kota Barcelona, Spanyol, sebuah kota yang sangat terkenal oleh tim sepak bolanya (Barca) dan juga dikarenakan bahasa Catalan-nya. Juga tidak banyak yang saya lihat di Barcelona (lagi-lagi) dikarenakan keterbatasan waktu.

Barcelona adalah kota bagi seorang arsitek terkenal disekitar akhir tahun 1800, Antoni Gaudi. Dia dikenal sebagai arsitek yang eksentrik dan hasil-hasil desain Gaudi dapat dikenali secara cepat.

Segrada Familia 


adalah rancangan terakhir dari Gaudi yang berupa sebuah gereja yang pengerjaannya sampa saat ini belum juga selesai.


dan pelabuhan, yang sangat nyaman untuk berjalan-jalan di musim semi 





                                                                                     Segrada Familia


Pelabuhan Barcelona
La Rambla adalah salah satu jalan utama di Barcelona, dimana kebayanyakan jalan-jalan utama di kota besar, banyak terdapat toko-toko dan restoran. Sayapun langsung teringat lagu dari Fariz RM yang berjudul “Cintaku di Barcelona”


Gemerlap pesta kota
Seolah getar Flamenco mengalun jiwa
Kududuk terhanyut nuansa
Disudut semarak Plaza Catalonia






                                La Rambla


Inilah awal dari tulisan saya yang lama tertunda, yang akan saya teruskan dari tempat-tempat yang lain.

No comments: